ikkspd | Diposting pada |
PENERAPAN MODEL CTL (Contextual Teaching and Learning) MELALUI VISIT INDUSTRY DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X
smansatuatapklumpu.sch.id
Dok.Kunjungan belajar /visit industry - bioteknologi konvensional - fermentasi - pembuatan tempe - Klumpu 11/02/2023
Halo sahabat pembelajar semua, perkenalkan saya I Ketut Cita Adnyana , S.Pd akan menceritakan bagaimana saya membuat pembelajaran Biologi di Kelas X begitu menyenangkan dan menarik bagi anak-anak.
Pada dasarnya memang pembelajaran biologi sudah menantang dan cukup banyak dukungan lingkungan sekitar yang dapat menjadi media dalam belajar. Salah satunya dalam materi mengenai bioteknologi konvensional atau sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti contoh proses fermentasi kususnya pertumbuhan jamur . Agar anak-anak lebih mudah memahami materi serta dapat melihat secara langsung bagaimana pemanfaatan proses fermentasi dalam pembuatan tempe.
Sebagian besar kita semua pasti pernah mengkonsumsi tempe , bagi saya tempe salah satu lauk favorit yang menemani nasi putih diatas piring. Menjadi menu makanan yang enak. Di Desa Klumpu, cukup dekat dengan Sekolah, ada home industry pembuatan tempe yang di kelola oleh I Gede Artikayana. Saya menghubungi pengelola sekaligus pemilik ini sehari sebelumnya untuk meminta ijin akan mengnjungi dan belajar bersama anak-anak. Dengan terbuka di ijinkan dan sangat disambut oleh yang bersangkutan.
Anak-anakpun terlihat sangat antusias , bahkan ada beberapa anak yang datang lebih awal karena semangatnya mereka diajak belajar di luar kelas melaui kunjungan industry. Secara bersama-sama kita melihat proses dari awal hingga akhir pembuatan tempe melalui proses fermentasi.
Proses yang dilakukan ditunjukkan oleh pemilik yaitu bahan utama berupa Kacang kedelai, awalnya kacang kedelai di cuci agar bersih dari debu dan butiran batu yang menempel. Sehingga bahan utama ini harus dipastikan bersih. Langkah selanjutnya Kacang kedelai di rebus dengan air mencapai suhu tertentu terlihat sampai mendidih selama 2 -3 jam, Setelah di cek sudah matang selanjutnya di tiriskan hingga dingin agar bisa diangkat selama 1 jam. Terus Kacang kedelai dimasukkan ke mesin penggiling yang tujuannya untuk memecah biji kacang kedelai menjadi dua bagian, hasilnya kemudian di bersihkan dan dipisah antara biji dan kulit kemudian didinginkan dan dikeringkan secara alami sekitar 1 jam. Setelah di cek sudah kering lalu dimasukkan dalam arung goni dan diberikan Campuran ragi sambil di aduk agar merata kemudian di diamkan selama 1 jam . Langkah terakhir di bungkus dengan plastik sebagai kemasan sesuai kuran yang diinginkan. Proses fermentasi dengan proses pertumbuhan jamur ( Rhizopus oligosporus ). Miselium putih dari jamur tersebut yang akan menyatukan kacang kedelai menjadi masa yang padat yang kita kenal dengan tempe. Proses fermentasi biasanya berlangsung selama 2 Hari 1 Malam, dengan lingkungan dingin tanpa ada sinar matahari langsung yang masuk , hal ini untuk mendukung tumbuh jamur dengan baik sebagai hasil fermentasi . Catatan lain keberhasilan pembuatan tempe ini juga dari alat dan media yang digunakan harus benar -benar bersih / steril agar tidak menganggu proses fermentasi bisa menyebabkan gagal tumbuh jamur atau malah busuk. Sisa Limbah industry bisa dimanfaatkan untuk pakan sapi atau ternak.
Hasil pengamatan dan belajar langsung anak-anak selanjutnya didiskusikan di kelas termasuk anak-anak menyampaikan perasaanya mengikuti kunjungan industry. Semua anak mengatakan sangat senang dengan aktivitas belajar Biologi seperti ini. Hasilnyapun setiap anak sudah memahami baik secara teori dan praktis mengenai bioteknologi sederhana / konvensional salah satu contohnya fermentasi dalam pembuatan tempe.
“Belajar Biologi bukan menghafal tapi memahami, memaknai dalam pengalaman belajar lingkungan sekitar “
Penulis :
I ketut Cita Adnyana, S.Pd
Editor :
ikkspd
4 Komentar
sangat informatif dan banyak manfaat membaca informasi di web sma n satu atap klumpu.
Pak tut cita memang salah satu jempolan sekolah sman klumpu , keren 👍👍
Luar biasa, bermanfaat bagi siswa dan sangat inovatif