Pelestarian Adat Tradisi Hindu Bali melalui kegiatan pesraman kilat SMAN Satu Atap Klumpu

Tumpek Landep merupakan hari raya pemujaan kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati. Tumpek Landep juga dimaknai sebagai upacara yadnya keselamatan terhadap semua jenis alat tajam/runcing. Tumpek Landep juga memiliki makna mengasah pemikiran/ngalendang idep. Tumpek Landep merupakan simbolis bahwa umat manusia, khususnya manusia Hindu Bali, kembali diingatkan untuk mempertajam keimanan atas pengetahuan.

SMAN Satu Atap Klumpu
Seluruh warga sekolah melaksanakan persembahyangan bersama

Tujuan hari Tumpek Landep
Tumpek Landep merupakan upacara untuk meningkatkan kecakapan berpikir. Tumpek Landep juga bertujuan untuk memohon kepada Bhatara Siwa dan Sang Hyang Pasupati agar semua alat/senjata tetap bertuah.

Tradisi hari Tumpek Landep
Tumpek Landep dirayakan setiap 210 hari, yaitu pada Sabtu Wuku Landep. Dalam perayaan hari Tumpek Landep ini, kita diharapkan agar senantiasa menjalankan pikiran lewat kecerdasan dan mengendalikan pikiran lewat norma-norma agama dan budaya.
Dengan demikian, umat Hindu harus selalu berperilaku berdasarkan kejernihan pikiran dengan landasan nilai-nilai agama.

Kegiatan apa saja yang dilakukan di SMAN Satu Atap Klumpu ?
Di SMAN Satu Atap Klumpu secara langsung mengajak seluruh peserta didik untuk praktik membuat banten Sesayut Tumpek Landep bagi anak perempuan dan membuat Klaket Sudamala bagi anak laki-laki.

Dalam proses pembuatan ini saya dapat memahami beberapa hal diantaranya : 

  1. Makna dari banten Sesayut Tumpek Landep:
    Dihaturkan kepada Sang Hyang Pasupati agar yang diharapkan umatnya dapat terkabul. Selain itu, untuk memohon keselamatan dalam memanfaatkan alat-alat yang digunakan pada kehidupan sehari-hari.
  2. Bagaimana proses pembuatan banten Sesayut Tumpek Landep?
    Yang pertama, membuat bahan-bahan terlebih dahulu seperti pejati, naga sari, peras, dan canang.
    Yang kedua, masuk ke proses metanding. Siapkan tumpangannya, susun raka-rakanya seperti buah pisang dan jajanan bali, lalu ditumpuk dengan sampiannya. Dan banten Tumpek Landep siap dihaturkan.
  3. Apa makna Klaket Sudamala?
    Klaket Sudamala adalah sebuah anyaman bambu yang memiliki makna ke Mahakuasaan Sang Hyang Widhi, yaitu Purusa dan Prakerti. Klaket Sudamala merupakan salah satu jenis klaket yang digunakan dalam upacara Hindu di Bali.
    Makna Purusa dan Prakerti:
  • Purusa diartikan sebagai jiwa / prinsip spiritual.

4. Prakerti Sebagai Prinsip Material.
Klaket Sudamala juga mencerminkan aspek laki-laki dan perempuan.

5. Bagaimana proses pembuatan Klaket Sudamala?
Yang pertama, siapkan bambu sepanjang 20 cm kemudian bambu di sebik/dibagi menjadi beberapa bagian.
Untuk membuat Klaket Sudamala, butuh sekitar 28 sebikan untuk membuat 1 Klaket Sudamala.
Klaket Sudamala dibagi menjadi 2 jenis, yang pertama lanang (laki-laki), yang kedua wadon (perempuan).

6. Mengapa banten Sesayut Tumpek Landep perlu dihaturkan?
Untuk sebagai bentuk perwujudan rasa syukur dan bakti kepada Sang Hyang Siwa Pasupati dan juga bertujuan untuk memohon keselamatan dan keberkahan kepada Tuhan Yang Maha Esa / Tuhan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Saya sebagai siswa Kelas XI sangat senang mengikuti kegiatan ini yang akan memberi bekal untuk kehidupan bermasyarakat dalam tradisi adat dan budaya hindu bali . Kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari raya tumpek. Semoga kegiatan ini terus berlanjut kedepannya.

Demikian cerita yang bisa saya bagikan semoga dapat menginspirasi pembaca dalam upaya pelestarian adat tradisi budaya hindu Bali. 

Penulis :

Siswa Kelas XI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *